SHULCHAN ARUCH BAB 4


בס"ד

BAB 4: (1-6) ATURAN Kesusilaan - Kesederhanaan
הנהגת בית הכסא ודיני ברכת אשר יצר

4: 1 Seseorang harus membiasakan diri untuk buang air kecil dan buang air besar setiap malam dan pagi; dan ini (menghasilkan) kewaspadaan dan kebersihan. Jika ia tidak bisa (mengatur) buang air, ia harus berjalan empat hasta, kemudian kembali dan (lagi) coba sampai ia (berhasil) untuk pelonggaran dirinya; atau dia harus mengalihkan perhatiannya dari hal lainnya (yang mengganggu). Salah satu yang menunda pelonggaran dirinya, melanggar perintah negatif: "Jangan membuat dirimu keji" dan jika ia menunda dari buang air kecil ketika dia perlu, ia berbuat dosa lagi karena: "Jangan ada (pria atau wanita) mandul di antara kamu . "

4: 2 Seseorang harus tidak telanjang sepenuhnya ketika di kamar mandi; dan tidak mengekspos dirinya sampai ia duduk (toilet), dan bahkan kemudian harus meminimalkan agar tidak mengekspos hanya apa yang diperlukan baginya untuk mengekspos. Dia seharusnya tidak menetes (air kencing) pada pakaiannya, dan berhati-hati tentang hal ini, juga di malam hari seperti siang hari. Jika ia buang air kecil di tempat terbuka, di mana tidak ada dinding, ia berbalik menghadap ke selatan, dan membelakangi utara, atau sebaliknya, tapi (menghadap ke) timur-barat dilarang. Jika ada dinding, ia dapat meringankan dirinya dalam segala arah selama punggungnya adalah menghadap dinding. Namun buang air kecil diperbolehkan segala arah. Seseorang tidak harus buang air besar di hadapan orang lain; dan bahkan di hadapan seorang non-Yahudi, adalah (masih) dilarang, tetapi untuk buang air kecil diperbolehkan, bahkan di siang hari di hadapan banyak orang, tetapi jika salah satu kebutuhan untuk (meringankan diri di depan umum) dia bisa karena mungkin alasan ( kesehatan) risiko jika ia menahan buang air kecil. Dalam hal apapun, ia harus beralih ke samping.

4: 3 Orang seharusnya tidak buang air besar dan buang air kecil sambil berdiri, jangan terlalu memaksakan diri, agar tidak pecah kelenjar rektum; jangan terburu-buru meninggalkan toilet sebelum memastikan bahwa ia tidak perlu (untuk tinggal) lebih lama. Ketika seseorang buang air kecil sambil berdiri, salah satu harus berhati-hati untuk tidak memercikan pada sepatu atau pakaian; dan seseorang harus sangat berhati-hati untuk tidak menahan dengan tangannya bagian tubuh untuk buang air kecil.

4: 4 Di dalam kamar mandi, dilarang untuk berpikir tentang hal-hal Taurat; Oleh karena itu, sementara dia ada di sana, hal terbaik untuk berpikir adalah tentang bisnis dan rekeningnya, sehingga seseorang tidak memikirkan (merenungkan) Taurat atau, memikirkan pebuatan dosa (dilarang), Surga melarang. Pada Sabat, ketika (dia harus) tidak memikirkan bisnisnya, ia harus memikirkan beberapa hal menarik yang ia lihat atau dengar, dan seperti sejenisnya.

4: 5 Ia harus berhati-hati untuk membersihkan dirinya sendiri secara menyeluruh, karena jika ia memiliki bahkan beberapa kotoran dari anus, dia dilarang untuk mengatakan apa-apa yang kudus. Seseorang hendaklah tidak membersihkan (diri) dengan tangan kanan, untuk meletakkan tefillin. Seorang yang kidal harus membersihkan dirinya dengan "kiri" yang mana tangan kanan bagi orang lain.

4: 6 Setiap kali seseorang buang air besar atau buang air kecil, bahkan hanya satu tetes, seseorang (harus) mencuci satu tangan dalam air dan mengatakan berkat "yang telah membentuk ...* ". Jika seseorang buang air kecil atau buang air besar dan lupa untuk mengucap berkat '' yang telah membentuk ... ", dan kemudian lagi buang air kecil atau dievakuasi, dan ingat bahwa pada pertama, ia tidak memberkati, maka ia tidak perlu mengucap berkat kecuali yang pertama. Seseorang yang minum obat pencahar dan tahu bahwa ia akan perlu untuk buang air besar beberapa kali, tidak harus mengucap berkat sampai ia (benar-benar) selesai.
* setelah meninggalkan kamar mandi, ia harus mencuci tangan mereka. Menurut etiket Yahudi, ini harus dilakukan di luar kamar mandi, tapi jika tidak ada sumber air yang tersedia di luar kamar mandi, diperbolehkan untuk mencuci tangan di dalam kamar mandi, kemudian mengeringkannya di luar. Tidak ada pengucapan berkat untuk cuci tangan (netilat yadayim).

Setelah mencuci dan mengeringkan tangan seseorang, mengucap berkat asher yatzar :



בָּרוּךְ אַתָּה יְהֹוָה אֱלֹהֵינוּ מֶלֶךְ הָעוֹלָם אֲשֶׁר יָצַר אֶת

.הָאָדָם בְּחָכְמָה וּבָרָא בוֹ נְקָבִים נְקָבִים חֲלוּלִים חֲלוּלִים גָּלוּי וְיָדוּעַ לִפְנֵי כִסֵּא כְבוֹדֶךָ שֶׁאִם יִפָּתֵחַ אֶחָד מֵהֶם אוֹ יִסָּתֵם אֶחָד מֵהֶם אִי אֶפְשַׁר לְהִתְקַיֵּם וְלַעֲמוֹד לְפָנֶיךָ .אֲפִילוּ שָׁעָה אֶחָת .בָּרוּךְ אַתָּה יְהֹוָה רוֹפֵא כָל בָּשָׂר וּמַפְלִיא לַעֲשֹוֹת



SEBELUMNYA BAB 3                                                                              NEXT BAB 5

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kategori

Kehidupan Setelah Kematian

Konser Musik Yahudi

Video Belajar Taurat

Kebahagiaan di Bulan Adar