• Purim

    Purim adalah Hari Raya yang penuh Kebahagiaan dan Sukacita

  • Pesach atau Paskah

    Paskah 2022 akan dirayakan dari 15 April - 23 April

  • Pesach atau Paskah

    Pesach berarti Melewati ketika Tuhan melewati rumah Yahudi di Mesir ketika membunuh anak Sulung di Mesir

  • Pesach atau Paskah

    Pesach dibagi menjadi dua Hari Raya itu sendiri di awal dan akhir dan hari perantara yang disebut Chol Hamoed

  • Pesach atau Paskah

    Pesach juga berarti tidak ada Chametz di rumah kita

Halacha kebersihan tempat yang digunakan untuk tujuan suci

בס״ד

Halacha kebersihan tempat yang digunakan untuk tujuan suci



1. Adalah tertulis (Ulangan 23:14-15) "ketika Anda duduk meningalkan rumah, Anda akan menggali dengannya, dan harus kembali dan menutupi apa yang berasal dari Anda. Karena Hashem, Tuhanmu, berjalan di tengah-tengah perkemahanmu, untuk membebaskanmu, dan untuk menyerahkan musuhmu di hadapanmu; oleh karena itu kemahmu harus kudus; bahwa Dia tidak melihat hal yang tidak pantas dalam dirimu, dan berpaling darimu." (*catatan dari penulis blog : ini berbicara tentang buang air besar) Dari sini Rabi-rabi besar kita yang hidup dimasa lampau, memori yang diberkati, menyimpulkan bahwa kapanpun Hashem Tuhan kita berjalan dengan kita, ketika kita sibuk di dalam tugas kudus, seperti contoh membaca doa Shema, sedang belajar Taurat, dan sejenisnya, maka tempat sekeliling Anda harus kudus, jadi tidak ada tinja yang terbuka didapati disana, dan tidak ada yang tidak pantas yang terlihat kepada siapapun yang sedang beribadah. 

2. Dilarang bahkan untuk berfikir segala sesuatu yang kudus di tempat dimana didapati tinja atau air kencing, atau segala sesuatu yang menghasilkan bau busuk, (*seperti contoh : sampah), kecuali kalau ditutupi, seperti dikatakan (Ulangan 23:14) "dan harus kembali dan menutupi apa yang berasal dari Anda." Dia bisa menuangkan satu liter air ke cairan dari air kencing, dan tidaklah penting apakah air kencing di dalam bejana awalnya dan air bersih dituang atasnya, atau air bersih di bejana pertama. Bagaimanapun, jika air kencing berada pada jambangan khusus untuk buang air kecil, penuangan air keatasnya adalah tidak berguna, untuk dua kali buang air kecil, dua liter air dibutuhkan, dan seterusnya. Bahkan jika air kencing menjandi terserap di tanah atau di baju, selama masih ada sisa kelembaban, air bersih harus dituangkan atasnya. 

3. Jika tinja didapati dibagian tubuh, meskipun tertutupi oleh bajunya, dia tidak diijinkan untuk mengucapkan segala sesuatu yang kudus; seperti tertulis (Mazmur 35:10) "Semua tulangku akan berkata: 'Hashem, yang seperti Engkau;"  maka dari itu seluruh tubuhnya harus bersih. Beberapa poskim sedikit toleran terhadap hal ini, tetapi adalah sepatutnya untuk mengikuti opini yang lebih ketat. Jika ada partikel kecil dari tinja di area dubur, meskipun tertutup, seluruh opini setuju jika penutup tidak berguna, karena tinja didapati di tempat asal lebih menjijikan. 

4. Kapanpun didapati keraguan tentang keberadaan hal yang najis, kita harus tidak mengucapkan kata kudus, sebelum meneliti tempat disekeliling. Adalah dilarang untuk berdoa di dalam rumah yang mana didalamnya ada kotoran berbau busuk di loteng. 

5. Kita harus menjauhi, ketika sedang berdoa, dari tinja dan air kencing dari bayi yang telah mampu untuk makan seukuran buah zaitun, dari roti, bahkan ketika telah dimasak, dalam ruang waktu ketika orang dewasa bisa makan sepotong roti. Adalah lebih baik, bagaimanapun, untuk menjauhi tinja dari bayi yang berumur delapan hari. (*seperti contoh zaman sekarang : jauhi popok bayi ketika sedang berdoa)

6. Ketika berdoa, kita harus tetap menjaga jarak dari tinja manusia, bahkan ketika tidak berbau, dan dari tinja kucing, burung, ayam, semua binatang peliharaan dirumah. Ketika binatang ini tinjanya tidak berbau, tidak diharuskan untuk mengangkatnya, jika berbau maka harus disingkirkan. kita harus menjauhi semua yang berbau busuk, yang sedang membusuk, seperti bangkai, dan sejenisnya. Kita harus menjauhi kandang ayam, got berbau busuk, air rendaman jerami, yang biasanya berbau busuk. Kita harus menjaga jarak dari segala sesuatu yang disebut diatas sama seperti tinja. 

7. Ketika tinja menjadi kering yang mana menjadi hancur ketika bergulir, itu dianggap seperti tanah, tidak lagi menghasilkan bau busuk. Tetapi tinja beku, yang mana akan kembali ke bentuk awal ketika cuaca lebih hangat, masih menghasilkan nama asli. Tinja yang tertutup salju, dianggap sebagai tertutup yang absah. 

8. Seberapa jauh kita menjauhi Tinja? (agar diperbolehkan untuk mengucapkan kata kudus?) Jika tinja berada di halaman belakang, dia harus menyingkirkan sejauh jarak 1,83 meter dari jarak asal diamana bau berasal dan bau lenyap; bahkan jika dia tidak mencium bau itu lagi, dia harus menjaga jarak yang sama. Bagaimanapun, jika tidak memiliki bau yang busuk, tetap harus menjauhkan sejarak 1.83 meter dari tempat asal ditemukan. Jika hal najis didapati didepannya, dia harus menyingkirkan sampai tidak terlihat lagi. Bahkan di malam hari, dia harus menyingkirkan seperti pada siang hari. Meskipun kotoran ada disampingnya, dia harus menjaga jarak sama seperti ketika kotoran ada didepannya, dia harus berputar sehingga kotoran itu dibelakang. 

9. Jika tinja didapati dirumah dimana komunitas dari orang berdoa, Chasan (pemimpin doa) harus berhenti berdoa sampai tinja ditutupi atau disingkirkan. ini benar bahkan hal najis terdampar dibelakangnya, dan lebih dari 1,83 meter dari tempat dimana bau busuk hilang, karena tidak mungkin setidaknya ada satu pendoa di komunitas berjarak 1,83 meter dari tempat dimana bau busuk hilang, dan pendoa ini tidak diijinkan untuk mendengarkan dan berkosentrasi dari Chasan melafalkan. 

10. Jika  seseorang mendapati tinja setelah dia telah selesai berdoa, maka, jika ada tanah yang dicurigai tempat itu mengandung tinja, sebelumnya dia gagal membaui untuk menyelidiki kemungkinannya, doanya sejauh Shemoneh esreh (doa yang sunyi senyap, *maksudnya adalah : tidak diucapkan dengan lantang tetapi berbisik dengan suara sangat kecil hampir tidak terdengar) sebagai ganti dari korban, seperti ayat (Amsal 21:27) "Pengorbanan orang jahat adalah kekejian," dapat diterapkan pada doa orang ini, dan dia harus mengulangi Shemoneh esreh. Dia juga harus mengulangi doa Shema jika ini kasusnya, sejak membacanya adalah Perintah Ilahi. Bagaimanapun, dia harus menghilangkan doa sebelum dan sesudah Shema; tidak juga harus mengulang doa atau Birkat Hamazon (doa berkat setelah makan), dibaca ditempat seperti itu. Jika, meskipun begitu, tidak ada tempat yang dicurigai mengandung tinja, dia harus menuntaskan kewajibannya, bahkan sejauh Shemoneh Esreh, untuk alasan bahwa dia tidak dianggap lalai. Jika air kencing ditemukan, bahkan ditempat dimana keberadaannya dicurigai, kewajibannya dituntaskan bahkan perihal Shemoneh Esreh, menjadi pasca fakta. 

11. Jika seseorang buang angin (*mohon maaf, maksudnya kentut), dia dilarang untuk mengucapkan segala sesuatu yang kudus, sampai bau busuknya hilang; sama dalam kasus dimana baunya menggangu teman di sebelahnya. Tapi jika dia sedang belajar Taurat, dia harus tidak menyela pembelajarannya, karena bau busuk yang dikeluarkan teman disebelahnya. 

12. Kita harus menjauhi kakus (ketika berdoa), bahkan ketika tertutup dengan penyekat (*pintu, dll) dan tidak mengandung hal najis. Bangku dimana dia biasa buang air besar, dianggap kakus, meskipun jambangan telah disingkirkan dan lubang ditutup dengan papan. Bangku, yang mana, harus setidaknya disingkirkan dari rumah, atau ditutup sepenuhnya. Bagaimanapun, jika kursi dibuat permanen untuk duduk diatasnya, dan ditutupi dengan bantalan untuk tujuan ini, tetapi kadang-kadang bantalan dipindahkan dan kursi dipakai untuk buang air besar, setelah yang mana bantalan dikembalikan ketempatnya, kursi seperti itu tidak dianggap kakus. 

13. Jambangan malam hari yang digunakan untuk tinja dan air kencing, terbuat dari keramik atau kayu, bahkan jika bersih dan tidak ada bau busuk, dianggap sebagai kakus. Bahkan jika air dituangkan kedalamnya atau dibalik, ditaruh dibawah ranjang, itu tidak ada gunanya; harus sebaiknya disingkirkan dari rumah atau ditutup sepenuhnya. 

14. Adalah dilarang untuk berbicara atau berfikir segala yang kudus didalam kamar mandi. Adalah dilarang untuk mengucapkan segala nama yang mana Yang Kudus, diberkatilag Dia, yang kita ketahui, apakah itu di rumah pemandian, gang kotor, bahkan ketika mengucapkan bahasa sekuler seperti Tuhan dalam bahasa Indonesia, God dalam bahasa Inggris, Gott dalam bahasa Jerman, Gusti dalam bahasa Jawa, dll. Dilarang untuk mengucapkan Shalom kepada teman di tempat pemandian, karena Shalom adalah salah satu nama dari Hashem, Yang Kudus, diberkatilah Dia, seperti tertulis (Hakim-hakim 6:24): "dan menyebutnya 'Hashem-shalom." Beberapa Poskim memiliki opini jika nama orang tersebut adalah Shalom, dia harus tidak menyapa dengan namanya di tempat yang disebut diatas. Poskim lain mengijinkannya, karena hanya memanggil orang tersebut dengan namanya. Kebiasaan umum lebih toleran dalam hal ini, tetapi orang yang takut akan Hashem harus memilih opini yang lebih ketat.

15. Adalah dilarang untuk berdikusi tentang Taurat atau mengucapkan segala sesuatu Kudus, dalam pandangan organ genital, baik itu miliknya sendiri atau orang lain, bahkan jika itu adalah bayi atau diatas bayi perempuan atau laki-laki.  Hanya diijinkan jika itu adalah Brit Milah (Sunat). Hanya jika matanya tertutup, tidak untuk melihat tidak cukup, sejak itu didepannya; tapi dia harus memalingkan wajah dan tubuh darinya. 

16. Tubuh wanita yang terbuka yang biasanya tertutup; jika itu selebar tangan (10 cm) adalah sama dengan genital organ; dan rambut dari wanita yang telah menikah harus ditutup, diperlakukan sama dengan tubuh. Tidak masalah apakah istrinya sendiri atau wanita lainnya. Bagaimanapun, ketika terbuka dihadapan sesama wanita, tidak dianggap telanjang. Wanita yang bernyanyi sejenis telanjang (sebagai hal pembacaan Shema,dll). Bagaimanapun, ketika pria mendengar wanita bernyanyi, dan dia tidak mampu menghentikan wanita tersebut, dia tidak seharusnya, oleh karena itu, menahan diri dari pembacaan Shema, Shemoneh Esreh, atau belajar Taurat, tapi dia harus berkosentrasi atas subyek kudus yang mana dia disibukan dan tidak menghiraukan pada nyanyian wanita tersebut.

17. Jika dalam hati orang tersebut (*maksudnya membayangkan) memandang organ genital (jika tidak ada baju yang memisahkan antara atas dan bawah), dia tidak diijinkan untuk mengatakan segala sesuatu yang kudus, meskipun ketelanjangannya ditutup. Dia harus setidaknya memakai celana panjang kencang ketubuhnya, memakai sabuk ikat pinggang, atau taruh tali seperti sabuk diantara lengannya untuk membuat pemisahan antara hati dan organnya. Bagi wanita tidak diperlukan melakukan ini. 


Sumber : Buku Kitzur Shulchan Aruch    

Share:

Liturgi dari Birkat HaTorah

בס״ד

Liturgi dari Birkat HaTorah 



A. Birchat Hatorah terdiri dari tiga berkat:

1. Berkat "Al Divreiy Torah". (Berkat ini dianggap sebagai Birchat Hamitzvah, sama seperti seseorang membacakan berkat sebelum setiap Mitzvah.)

2. Berkat dari "Viharev Na". (Berkat ini dianggap sebagai Birchat Hanehnin, seperti halnya seseorang membacakan berkat sebelum setiap kali menikmati kesenangan.)

3. Berkat dari "Asher Bachar Banu". [Berkat ini dianggap sebagai Birchat Hashevach, sama seperti seseorang memuji Hashem selama berkat pagi. Berkat ini dianggap yang terbesar dari ketiganya.]

B. Mengucapkan “Vetzetzaeiy Tzetzaeiynu” atas berkat Viharev Na:

Ada yang secara khusus mengatakan "Vetzetzaeiy Tzetzaeiynu" dalam berkat Veharev Na. Ini dilakukan untuk memohon kepada Tuhan agar juga anak-anak mereka belajar Taurat dengan setia, karena ketika anak cucu menjadi sarjana Taurat, dijamin pelajaran Taurat tidak akan pernah berhenti dari keturunannya. Namun demikian, tidak ada kebutuhan nyata untuk melafalkan ini, karena bagaimanapun juga semua keturunan seseorang termasuk dalam permintaan awalnya “agar Taurat tidak berhenti dari Tzetzaeiynu (keturunan kita)”. [Dalam Siddur dialek mengikuti pendapat terakhir ini dan hanya Tzetzaeiynu yang dibacakan, sedangkan Tzetzaei dihilangkan.]

C. "Al Divrei" versus "Laasok":

Nussach (tradisi) dari berkat tersebut adalah “Asher Kidishanu Bemitzvosav Vetzivanu Al Divreiy Torah”. Namun ada juga yang terbiasa mengucapkan “Laasok Bedivrei Torah”.

D. Bolehkah seorang Gerim membaca berkat “Asher Bachar Banu”?

Ya.

Melafalkan kata-kata Anachnu Vitsetzaeiynu dengan konsentrasi tinggi:

Setelah melafalkan kata-kata yang mewariskan dari Hashem untuk melimpahkan pembelajaran Taurat kepada keturunan kita, seseorang harus menambahkan konsentrasi dan doa. Ini juga berlaku saat membaca doa untuk keturunan kita atas berkat Ahavat Olam dan Uva Letziyon. Seorang ayah dan ibu harus selalu menambahkan dalam doa agar anak-anaknya menjadi pelajar Taurat, Tzaddikim dan memiliki karakter yang baik.


Sumber : Sulkan Aruk Harav



Share:

Halacha Elokai Neshama (Birkat Hashachar/Berkat di pagi hari)

 בס״ד

Halacha Elokai Neshama




Alasan mengapa kami mengucapkan berkat:
Elokai Neshama adalah berkat ucapan syukur kepada Hashem karena telah mengembalikan jiwa seseorang kepadanya saat bangun pagi.

Mengapa Elokai Neshama tidak dimulai dengan doa berkat? Berkat syukur tidak dimulai dengan berkat pembuka. Karena Alasan inilah Elokai Neshama tidak dimulai dengan doa berkat.
Membaca berkat Elokai Neshama segera setelah Asher Yatzar:
Adalah tepat untuk melafalkan berkat Elokai Neshama segera setelah membaca berkat Asher Yatzar. (Jadi segera setelah mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi saat bangun tidur seseorang harus mengucapkan tiga berkat Netilat Yadayim, Asher Yatzar, dan Elokai Neshama. Seseorang yang membuat jeda antara Asher Yatzar dan Elokai Neshama menyebabkan noda besar di dunia spiritual.)

Seseorang yang bangun sebelum fajar dan berencana untuk kembali tidur: Jika seseorang terbangun (di tengah malam, bahkan lewat tengah malam) dan mengetahui bahwa dia akan kembali tidur, tidur untuk kedua kalinya, dia harus mengucapkan berkat Elokai Neshama tanpa kalimat penutup "Diberkatilah Engkau Hashem ...". Ketika dia bangun di pagi hari dia mengulangi doa berkat Elokai Neshama dengan kalimat penutup “Diberkatilah Engkau Hashem…“. (Jika seseorang mengucapkan seluruh berkat saat bangun pertama kali, maka ketika dia bangun kembali kemudian dia mengulangi berkat tersebut tanpa mengucapkan kalimat akhir dari “Terpujilah Tuhan…”. Jika seseorang tidak akan kembali tidur melainkan hanya tidur siang dia harus mengucapkan seluruh berkat setelah pertama kali, jika lewat tengah malam.)

Membaca Hamapil sebelum kembali tidur untuk kedua kalinya:
Sebelum kembali tidur untuk kedua kalinya seseorang harus mengulangi berkat Hamapil tanpa menyebutkan nama Tuhan di kalimat pembuka (yaitu. Baruch Hamapil Chevlei) dan tanpa mengucapkan kalimat penutup “Diberkatilah Engkau Hashem…”.

Apakah seseorang membaca doa berkat Elokai Neshama jika dia tidak tidur di malam hari?

Putusan Siddur: Jika seseorang tidak tidur sepanjang malam, atau tidur kurang dari 60 napas (yaitu. tiga puluh menit) maka seseorang tidak membaca doa berkat Elokai Neshama. (Jika seseorang ragu apakah dia tidur selama 60 napas maka dia membaca doa berkat tanpa nama Hashem.)

Kebiasaan Chabad: Kebiasaan yang diterima, tersebar luas, di antara Chabad Chassidim adalah melafalkan doa berkat Elokai Neshama bahkan jika seseorang tidak tidur malam sebelumnya. (Berkat harus diucapkan setelah Alot, segera setelah mencuci tangan dengan berkat.) Tanya Jawab Apakah seseorang melafalkan Elokai Neshama jika dia tidur di siang hari? Tidak.
Jika seseorang terbangun di tengah malam dan berencana untuk segera kembali tidur, dia harus mengucapkan Elokai Neshama dan Hamapil tanpa berkat penutup?
Contoh: Seseorang bangun untuk menggunakan kamar mandi atau mendiamkan bayi yang menangis, haruskah mereka mengucapkan doa berkat Elokaiy Neshama dan Hamapil tanpa doa berkat penutup?
Tidak. Kewajiban untuk melakukannya hanya pada saat bangun dengan niat untuk tetap terjaga selama beberapa waktu sebelum kembali tidur, seperti membaca Tikkun Chatzot atau belajar Taurat.

Jika seseorang secara tidak sengaja berbicara setelah mengatakan Asher Yatzar, apakah dia masih harus segera melafalkan doa berkat Elokai Neshama?

Ya, dia segera berhenti berbicara dan langsung mengatakannya.

Apakah seseorang harus melafalkan berkat Hamavir Sheina saat bangun pertama kali?
Tidak. Namun ada Poskim yang mengharuskan seseorang untuk mengatakannya tanpa nama Hashem saat bangun pertama kali, dan ketika dia bangun untuk kedua kalinya dia harus mengatakannya dengan nama Hashem.
Nussach:
Membuat jeda antara Elokai dan Neshama:
Seseorang diharuskan membuat sedikit jeda antara kata Elokai dan Neshama sehingga tidak terdengar seperti seseorang mengatakan bahwa jiwanya adalah Tuhannya. (Rebbe Rashab juga akan membuat jeda antara kata Tehora Hi dan Ata Barata dan antara kata Ata Barata dan Ata Yatzarta.)

Tehora Hi: Di ​​Siddur Admur tertulis kata Tehora Hi. Namun beberapa menghilangkan kata Hi. Percikan Chassidus:
Turunnya jiwa:
Doa Elokai Neshama mengacu pada turunnya jiwa Yahudi di bawah ke dalam tubuh. Neshama pertama kali dimulai di dunia Atzilus. Di tingkat ini Neshama ditemukan dalam kesatuan penuh dengan Ketuhanan, murni dan halus, sebelum turun ke bawah. Itu disebut dalam kata-kata "Tehora Hi". Neshama kemudian mulai turun ke dunia Beriya, Yetzira dan Assiya. Ini dirujuk dalam kata-kata “Ata Barata (Beriya); Ata Yatzarta (Yetzira); Ata Nafachta Bi (Assiya)”. Turun ke dalam tiga dunia spiritual ini, yang satu lebih rendah dari yang lain, mempengaruhi perubahan yang diperlukan untuk menjadi tertanam dalam jiwa hewani dan tubuh fisik.

Mengembalikan jiwa ke penyatuan dengan Tuhan:
Alasan orang bijak melembagakan bahwa doa ini diucapkan di awal Birchat Hashachar, sebelum berdoa, adalah karena itu mewakili Mesirut Nefesh jiwa sepanjang hari. Dalam doa ini kami menyatakan bahwa “Engkau memberiku jiwa… dan Engkau akan mengambilnya dariku di masa depan”. Ini berarti menyatakan bahwa karena Anda telah memberi saya jiwa dan pada akhirnya akan mengambilnya kembali, maka saya sekarang akan mulai mendedikasikannya dan menyerahkannya kepada Anda, untuk menyatukannya dalam penyatuan Anda. Ini akan dicapai dengan mengikat pikiran saya dengan pikiran Anda dan ucapan saya dengan ucapan Anda, melalui huruf-huruf Taurat dan doa. Dengan persiapan menyerahkan jiwa kepada Hashem inilah kita memulai Birchat Hashachar.


Sumber : Sulkan Aruk Harav


Share:

Halacha Asher Yatzar (mencuci tangan setelah memakai kamar mandi)

בס״ד

 Halacha Asher Yatzar

(membaca berkat Asher Yatzar setelah keluar dari kamar mandi)



Kurangnya konsentrasi mungkin membatalkan berkat:

Jika seseorang tidak memahami kata-kata dalam doa berkat atau memikirkan hal-hal lain saat membacanya, menurut beberapa pendapat dianggap seolah-olah dia tidak membaca doa berkat sama sekali dan karenanya diharuskan mengulangi doa berkat. Ini berlaku bahkan jika dia mengucapkan doa berkat dalam bahasa Ibrani. Praktisnya, seseorang tidak boleh mengulang-ulang doa berkat, meskipun pada awalnya harus sangat berhati-hati untuk berkonsentrasi saat membaca doa berkat.

Membaca setiap kata dengan penuh perhatian:

Salah satunya adalah mengucapkan setiap kata doa berkat Asher Yatzar dengan konsentrasi, mengingat kebaikan besar yang dilakukan Hashem terhadap manusia, seperti yang dijelaskan di atas.

Segula untuk penyembuhan dan penyembuhan preventif:

Pelafalan/pengucapan Asher Yatzar dengan konsentrasi yang tepat adalah Segula yang baik untuk penyembuhan penyakit. Dalam kata-kata Seder Hayom: “Jika seseorang lengkap dalam atributnya dan dia dengan hati-hati mengucapkan kata-katanya, dia tidak akan sakit sepanjang hari dan tidak akan pernah membutuhkan dokter. Tentu saja, maka seseorang harus mengucapkan doa berkat dengan konsentrasi yang kuat dan pikiran yang lengkap kepada penyembuh semua tubuh.”

Tidak melakukan Melacha (pekerjaan) sambil mengucapkan doa berkat:

Salah satunya adalah tidak melakukan tindakan apa pun yang membutuhkan konsentrasi saat membaca Asher Yatzar. Seseorang bahkan tidak mempelajari Taurat sambil membacanya, karena semua doa berkat pada awalnya membutuhkan konsentrasi menurut semua poskim. Ini berlaku dengan semua doa berkat.

Apakah boleh mengucap doa berkat saat seseorang mengeringkan tangannya?

Jika tidak mengganggu konsentrasi membaca Asher Yatzar maka boleh dilakukan. Namun, beberapa Poskim bersikap tegas dalam hal ini bahkan dalam kasus seperti itu. Demikian juga, beberapa menghindari membaca doa berkat sampai tangan kering seperti yang akan dijelaskan.

Arti dari berkat Asher Yatzar:

Dialek pemberkatan Asher Yatzar tercatat dalam Traktat Brachos 60b. Rishonim membahas makna di balik kata-kata berbeda yang dinyatakan dalam berkat ini. Ada sejumlah variasi dialek doa berkat. Arizal menulis bahwa berkat ini berisi 45 kata, dan ini adalah dialek yang diikuti dalam Siddur.

בחכמה/Bichochma: Kata Bichochma diucapkan karena penciptaan manusia melibatkan kebijaksanaan yang menakjubkan. Atau, itu dibacakan karena kebijaksanaan agung yang terlibat dalam Hashem menciptakan tubuh sedemikian rupa sehingga jiwa di dalam tubuh tidak melarikan diri melalui banyak lubang yang dikandungnya. Atau, itu dibacakan karena kebijaksanaan yang terlibat dalam Hashem pertama kali menciptakan rezeki manusia [pada 5 hari pertama penciptaan] dan baru setelah itu dia menciptakan manusia [pada hari keenam]. [Atau, itu dibacakan karena Hashem menciptakan manusia dengan kebijaksanaan, berbeda dengan binatang.]

נקבים נקבים חלולים חלולים /Nikavim Nikavim, Chalulim Chalulim: Hashem menciptakan banyak lubang [Nikavim] seperti mulut, lubang hidung, anus. Dia juga menciptakan banyak anggota tubuh berongga [Chalulim] seperti jantung, perut, dan usus.

שאם יסתם אחד מהם/Sheim Yisasem: Ini mengacu pada mulut. Di antara Nikavim ada satu lubang, yaitu mulut, yang ketika di dalam rahim ibunya tertutup dan ketika memasuki dunia terbuka. Jika itu tetap tertutup saat memasuki dunia, seseorang tidak akan bisa hidup bahkan untuk satu jam. Atau, ini mengacu pada semua lubang [Nikavim] seseorang. Seolah-olah anus dan uretra [Nikavim] menutup, maka akhirnya ketika batas tercapai seseorang tidak akan bisa hidup bahkan satu jam pun.

או אם יפתח אחד מהם/Im Yipaseiach: Ini mengacu pada perut dan usus [Chalulim] yang jika ditusuk tidak akan bisa bertahan. Atau, jika lubang-lubang ini terus-menerus terbuka sedemikian rupa sehingga seseorang terus-menerus buang air besar maka dia tidak akan bertahan hidup.

אפשר להתקיים/E-efshar Lihiskayeim: Nussach kami adalah untuk membaca: אפשר להתקיים .] Namun, yang lain membaca לעמוד לפניך.]

אי אפשר להתקיים/Rofei Chol Basar: Ini mengacu pada kemampuan untuk buang air kecil dan besar, seolah-olah kotoran itu akan tetap berada di tubuh seseorang untuk waktu yang lama akan membusuk di perutnya dan dia akan mati. Jadi, mengeluarkan kotoran adalah obatnya.

רופא כל בשר/Umafli Laasot: Tubuh mirip dengan termos yang diisi dengan udara dan oleh karena itu secara alami udara akan keluar jika ada lubang kecil yang tertusuk. Keajaiban tubuh adalah bahwa meskipun penuh dengan lubang, rohnya masih terjaga di dalamnya. Atau, keajaibannya adalah tubuh memisahkan nutrisi dari sisa makanan. Atau, adalah keajaiban Hashem bahwa ia menjaga jiwa seorang pria di dalam tubuhnya dan karenanya menghubungkan item spiritual dengan fisik, sehingga memungkinkan seseorang untuk tetap sehat. Karena alasan inilah kami mengatakan “penyembuh segala tubuh”.

Arti dari berkah menurut Kabalah

ברוך/Barukh: Ketika seseorang melafalkan kata “Barukh” dia bermaksud untuk menarik Neshama ke Keter.

אתה/Ata: Untuk menggambar Neshama ke Chochma.

השם/Hashem: Untuk menggambar Neshama ke Bina.

אלוקינו מלך העולם/Elokeinu Melech Haolam: Ini mengacu pada Tiferet.

אשר יצר את האדם בחכמה/Asher Yatzar Es Hadam Bichochmah: Bahwa dia menciptakan manusia dengan Chochma dari Atzilut.

נקבים נקבים חלולים חלולים/Nikavim Nikavim, Chalulim Chalulim: Lubang-lubang yang terus terbuka, seperti hidung dan mulut, mengacu pada saluran aliran Ilahi [dan Neshama] yang berjalan dari satu Sefira ke Sefira lainnya [sampai mencapai tujuannya di dunia ini]. Lubang-lubang yang biasanya tertutup dan hanya terbuka jika diperlukan, seperti uretra dan rektum, mengacu pada saluran eksternal yang lebih rendah dari pancaran spiritual yang mengalir ke Kelipa yang tidak murni.

שאם יסתם אחד מהם/Sheim Yisasem: Jika salah satu organ pernapasan menutup, seseorang akan langsung tersedak dan mati. Ini mengacu pada saluran di atas, bahwa jika mereka menutup Midot tidak akan menerima energi Ilahi mereka dan Neshama tidak akan turun ke bawah, sehingga menyebabkan kematian besar-besaran.

או אם יפתח אחד מהם/Im Yipaseiach: Jika usus terus-menerus terbuka untuk memungkinkan makanan mengalir keluar, seseorang tidak akan mempertahankan nutrisi apa pun dan akan mati. Ini mengacu pada saluran di atas, bahwa jika mereka terus-menerus terbuka, Kelipa akan menerima semua energi Ilahi, tidak membiarkan sisi kesucian dan kebaikan dipelihara darinya. Ini akan menyebabkan kematian di bawah. Ini mirip dengan dubur tempat Kelipa memelihara, bahwa jika makanan langsung masuk tanpa henti dan dicerna ke dalam tubuh, seseorang pasti akan mati.

ומפליא לעשות/Umafli Laasot: Hashem membuat keajaiban dalam penciptaan dengan menciptakan manusia dalam kemiripan dengan dunia Ilahi.

contoh kesaksian betapa doa Atzer Yatzar diperlukan :



Sumber Halacha : Sulkan Arukh Harav

Share:

Halakah Potong Rambut, Baju, Sepatu, dll

 בס״ד

Halakah Aturan Berbusana


1. Potongan Rambut

Seseorang tidaklah memotong rambut, atau memanjangkan rambutnya dengan cara yang biasa dilakukan oleh orang-orang non-Yahudi. Dengan demikian, seseorang tidak boleh menumbuhkan rambut gimbal, atau ekor kuda, atau memotong rambut Mohawk [atau jamur] untuk dirinya sendiri .

2. Kebersihan dan kerapian berpakaian

Kebersihan pakaian: Seseorang tidak boleh memakai pakaian yang kotor, jangan sampai dia diremehkan di mata orang lain.

Jangan berpakaian sembarangan: Sudah sepatutnya [bagi setiap orang untuk berhati-hati] berpakaian dan berpenampilan rapi agar tidak terlihat merendahkan di mata orang lain. Mengenakan kemeja dalam ke luar: Karena hal di atas harus berhati-hati untuk tidak memakai kemejanya [atau pakaian lain] dengan cara yang salah, dalam ke luar. Jika orang tersebut tidak hati-hati dan dia memakai baju dari dalam ke luar, maka jika dia seorang ahli Taurat, dia harus melepas bajunya dan memakainya kembali dengan benar.

Tanya Jawab :

Haruskah seseorang berhati-hati untuk tidak mengenakan pakaian dari dalam ke luar jika orang lain tidak dapat melihatnya? Contoh: Jika tidak ada benang yang terlihat di bagian dalam, bolehkah seseorang memakai kemeja bagian dalam ke luar? Jika seseorang memasukkan kaus dalam ke luar dan mengenakan kemeja di atasnya, apakah ia masih harus membaliknya? Beberapa aturan seseorang mungkin memakainya luar dalam jika tidak ada perubahan yang terlihat atau merendahkan yang terlihat oleh publik. Jadi pakaian dalam tidak harus dibalik. Namun yang lain aturan berdasarkan Kabala bahwa seseorang harus berhati-hati untuk selalu mengenakan pakaian dengan benar, bahkan jika mereka tidak terlihat, dan demikian dapat tersirat dari Admur. mungkin kaus kaki; Tzitzi; sabuk; Yarmulke/Kippah dipakai luar dalam? Semua pakaian yang seseorang tidak secara khusus memakainya, dan karenanya kadang-kadang dia memakainya dengan satu cara dan di lain waktu dengan cara yang lain, tidak dianggap memiliki bagian dalam atau bagian luar dan karenanya tidak relevan dengan undang-undang di atas. Beberapa benar-benar menerima tradisi bahwa mengenakan Yarmulke(Kippah) luar dalam adalah Segula melawan sakit kepala, dan begitu pula yang dipraktikkan oleh Tzaddikim tertentu.

3. Pakaian Non Yahudi

Dilarang bagi seseorang untuk mengikuti jalan orang-orang non-Yahudi atau mencoba untuk menjadi serupa dengan mereka. Jadi seseorang tidak boleh mengenakan pakaian yang dimaksudkan untuk dikenakan hanya oleh orang-orang bukan Yahudi untuk tujuan [sombong atau] tidak bermoral. Begitu juga jika tatanan berpakaian tidak memiliki logika di baliknya, maka dilarang untuk dikenakan oleh seorang Yahudi. Namun jika ada alasan di balik kebiasaan berpakaian mereka dan itu tidak melibatkan maksiat, maka diperbolehkan memakainya. [Dari sini setiap orang harus belajar sesuai dengan tempat dan waktunya bahwa semua pakaian yang dibuat untuk kesombongan dan kesembronoan harus dihindari. Melainkan pakaiannya adalah untuk mengekspresikan kerendahan hati dan kesopanan.] Seragam: Diperbolehkan memakai seragam kerja. Jadi jika semua dokter memakai seragam tertentu agar dapat dikenali bahwa mereka adalah dokter, maka diperbolehkan memakainya. Pakaian yang Elegan: Demikian pula jika pakaian itu dikenakan karena elegan [dan tidak sembrono atau angkuh] atau karena alasan lain, maka diperbolehkan untuk dikenakan oleh orang Yahudi.

4. Warna Pakaian

Pakaian berwarna hitam: Pakaian berwarna hitam sederhana dan rendah hati dan karenanya layak untuk dikenakan. Pakaian berwarna merah: Pakaian berwarna merah dilarang untuk dikenakan karena dikenakan oleh orang non-Yahudi untuk tujuan kesembronoan. Demikian juga ada tradisi dari nenek moyang kita untuk menghindari memakai pakaian berwarna merah.

5. Tidak Berpakaian Sembarangan

Salah satunya adalah berpakaian dan berpenampilan sopan agar dia tidak terlihat merendahkan di mata orang lain. Ini terutama berlaku untuk sarjana Taurat, atau individu yang mewakili Taurat di mata orang lain. Mengenakan kemeja yang dimasukkan ke dalam celana versus mencuat: Mengenakan kemeja diluar celana panjang dipandang oleh banyak orang di masyarakat sebagai cara berpakaian yang ceroboh dan karenanya tidak boleh dilakukan, terutama oleh mereka yang tampil sebagai perwakilan Taurat. Terlepas dari hal di atas, beberapa orang tertentu mengenakan kemeja mereka diluar celana panjang mereka dikarenakan oleh klaim seseorang. Secara praktis, klaim-klaim ini tidak memiliki dasar yang nyata, dan tentu saja tidak berkaliber untuk meniadakan hukum tersebut di atas, yang mengharuskan seorang Yahudi yang mewakili Taurat untuk berpakaian dengan benar. Jadi, salah satunya adalah memakai kemeja yang diselipkan ke dalam celana panjang dan tidak terlihat sembrono. Selain itu, mengenakan kemeja yang diselipkan memiliki keuntungan menjaga Tzitzis seseorang tetap di tempatnya dan mencegahnya terlipat. Kebiasaan di Lubavitch: Kebiasaan asli di Tomchei Temimim dari Lubavitch adalah mengenakan Tzitzis di atas pakaian. Namun, setelah Rebbe Rashab meniadakan praktik ini kebiasaan menjadi mengenakan jaket panjang, yang dengan demikian akan menutupi Tzitzit. Belakangan menjadi kebiasaan memakai jaket pendek dan memasukkan kemeja ke dalam celana panjang. Hanya dalam beberapa tahun terakhir beberapa Bochurim menjadi terbiasa mengenakan kemeja itu. Seperti yang dinyatakan di atas, hal ini tidak boleh dilakukan dan Bochurim harus terlihat terwakili dan memasukkan kemeja mereka ke dalam celana panjang mereka.

6. Harga Pakaian dan Model Pakaian

Seseorang seharusnya tidak mengenakan pakaian mahal karena ini membawa seseorang pada kesombongan. Namun demikian seseorang juga tidak boleh memakai pakaian yang sangat murah agar tidak diremehkan di mata orang lain. Sebaliknya seseorang harus mengenakan pakaian [kelas menengah] dengan harga rata-rata. Membeli pakaian mahal untuk istri: Meskipun Arizal tidak mengenakan pakaian yang mahal atau terlalu mewah, namun untuk istrinya, dia sangat berhati-hati untuk membeli pakaian yang sangat mewah untuknya. Dia akan memenuhi keinginannya bahkan jika dia tidak mampu membelinya.

7. Mengenakan Sepatu

Chazal mengatakan bahwa orang yang tidak meletakkan sepatu di kakinya dianggap dikucilkan dari Tuhan. Seseorang bahkan harus menjual semua yang dia miliki [bahkan dinding rumahnya] untuk membeli sepatu untuk kakinya.


Sumber : Sulkan Aruk Harav




Share:

Kategori

Kehidupan Setelah Kematian

Konser Musik Yahudi

Video Belajar Taurat

Kebahagiaan di Bulan Adar

Pages