Artikel Bebas : Indahnya Tinggal di tengah2 komunitas

 ×‘ס״ד

ARTIKEL BEBAS

Indahnya Tinggal di Tengah Komunitas



Mimpi untuk tinggal di tengah-tengah komunitas terpendam bertahun-tahun, mengapa demikian? dikarenakan pertama, biaya hidup yang sangat tinggi (kurangnya emunah dan bitachon diawal), kedua kota tempat kita tinggal yang sekarang adalah kota besar dimana bukan tempat suami tinggal sebelumnya.

Dimana ada kerinduan di hati ditambah dengan doa yang terus menerus berkelanjutan meskipun terlihat mustahil, Hashem menaruh belas kasihan terhadap kerinduan hati umatNya dan mengabulkan permintaan yang terlihat mustahil sekalipun.

Pertama kekaguman terjadi adalah terhadap gadis kecil umur tiga tahun. Gadis kecil ini dibawa ayahnya ke Shul (Sinagoga) sejak bayi, ketika ayahnya pergi untuk beribadah Mincha-Ma'arif atau bahkan Shacarit gadis ini ditaruh oleh ayahnya didalam kereta dorong bayi, sangat diam tidak rewel seolah dia tahu kalau ayahnya melakukan tugas suci. Ketika dia bertambah umur, mulai bisa melangkah dengan kakinya sendiri, ayahnya membawanya ke ibadah Shabbat, dan gadis ini berumur tiga tahun saat ini, yang membuat saya kagum terhadap gadis kecil ini adalah ketika dia berbicara dengan ayahnya dia berbicara dalam bahasa Ibrani dengan lancar dan ketika dia berbicara dengan ibunya dia berbahasa Inggris dengan lancar, wow gadis kecil yang cerdas diumur tiga tahun menguasai dua bahasa.

Kekaguman kedua disaat hari raya Sukkot, ketika Sukkah dibangun dihalaman belakang rumah-rumah sekeliling tempat kita tinggal disaat Mitzvah untuk duduk makan didalam Sukkah suara percakapan, nyanyian dan gelak tawa mengelilingi kita hingga tengah malam karena Sukkah dibangun diseluruh likungan blok rumah diseliling kita, semua keluarga berkumpul didalam Sukkah, pesta makan malam dengan keluarga, L'chaim, mengundang beberapa tamu ke dalam Sukkah, dll. Di pagi hari terdengar suara tetangga yang sedang beribadah Shacarit dan belajar Gemara didalam Sukkah. Di siang hari tiba-tiba terdengar suara musik dari speaker yang luar biasa keras, membuat saya berlari ke jendela depan rumah untuk melihat ada apa disana, terlihat mobil besar dengan Sukkah didalam mobil truk dibelakang supir, dengan musik Sukkot sedang dimainkan.


Di hari raya Chanukah malam kemarin dan malam ini terlihat beberapa kali parade mobil dengan menorah diatas mobil dengan musik Chanukah dimainkan dengan keras (mengingatkan saya dengan kerasnya musik dangdut saat pernikahan tetangga di Indonesia). Bahkan tetangga juga ikut berparade mobil.


Hal yang membuat kita terpana ketika pertama kali menginjakkan kaki di kota ini adalah disepanjang jalan kita berjalan kaki atau mengendarai mobil setiap beberapa meter kita bisa melihat Shul (Sinagoga) atau sekolah Yahudi, toko kosher tersebar sepanjang jalan, restoran kosher tersebar di seluruh kota terutama di tempat komunitas terbesar tinggal.

Pagi hari ketika kita berdoa Shacharit di dekat jendela depan kita akan terkagum-kagum betapa banyak gadis-gadis kecil yang pergi ke sekolah diantar oleh orang tuanya, atau gadis muda yang pergi ke sekolah khusus untuk gadis remaja Yahudi lalu-lalang di depan rumah, anak laki-laki kecil berlarian pergi ke Yeshiva terdekat, pemandangan yang indah di pagi hari, yang tidak bisa dilihat di kota lain.

Ketika hari Shabbat tiba, dimalam hari kita melihat lalu-lalang pria berjalan kekiri atau kekanan sesuai dengan Shul masing-masing karena tetangga kita tidak pergi ke Shul (Sinagoga) yang sama. Di pagi hari ketika berjalan ke Shul, setiap beberapa detik berpapasan dengan tetangga yang hendak pergi ke Shul dan sapaan yang selalu kita beri adalah Gut Shabbos atau Shabbat Shalom. Pengalaman ini adalah setara dengan ketika Anda tinggal di Israel.

Pengalaman tinggal ditengah komunitas adalah pengalaman yang indah (bli ayin hara), semoga pengalaman ini dapat menginspirasi kita yang memilih tinggal terpencil jauh dari komunitas.


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kategori

Kehidupan Setelah Kematian

Konser Musik Yahudi

Video Belajar Taurat

Kebahagiaan di Bulan Adar