Parasha Chukat

 בס״ד


Parasha Chukat

Parasha minggu ini (Shabbat lalu) adalah parasha Chukat yang mana yang terutama adalah tentang Parah Adumah (terjemahan bebas : sapi berwarna merah). Keseluruhan topik dari Parah Adumah adalah topik yang rumit. Rambam (Rabbi Moshe ben Maimonides 1138-1204) menulis tentangnya termasuk semua detail yang berbeda dan prinsip-prinsip dari kerumitan dari Parah Adumah. Parah Adumah sebagaimana dijelaskan adalah hukum (aturan) yang berhubungan dengan pemurnian. Adalah hukum Tahara (pemurnian) jika seseorang menjadi secara ritual tidak murni (atau orang Indonesia biasa menyebut "najis") dikarenakan yang bersangkutan menyentuh mayat, satu-satunya jalan baginya untuk menjadi murni kembali adalah dengan ritual Parah Adumah. Alasan mengapa setiap Bnei Israel harus murni adalah dikarenakan mereka mempunyai kewajiban untuk menghadap Hashem di Bait Suci paling sedikit tiga kali dalam setahun dan mereka harus dalam keadaan murni.

Yang menarik disini adalah dari sejak awal hingga kini kita hanya memiliki sembilan Parah Adumah jika kita memiliki yang ke sepuluh Parah Adumah muncul kepermukaan di masa generasi kita, kita mengetahui ini berarti Masiach sudah semakin dekat.

Parah Adumah yang pertama didapati pada Parasha minggu ini dan hal yang menarik dari sini adalah sejak zaman Moshe Rabeinu hingga ke zaman Ezra, setelah itu agak lebih sering didalam pemakaiannya, tidak bisa dikatakan sering karena cuma sembilan selama 2000 tahun lebih.

Hukum (aturan) dari Parah Adumah adalah termasuk hukum Chokh yang mana Ha Kadosh Baruch Hu (Hashem) tidak menyediakan alasan dibalik Mitzvah ini. Alasan dibalik Mitzvah ini masih misteri sampai Masiach dimunculkan, yang nantinya Masiach yang akan menjelaskan kepada kita rahasia misteri dibalik Parah Adumah. Alasan dibalik Mitzvah yang termasuk Chokim ini akan tetap tersembunyi bagi kita dikarenakan adalah bahwa alasan hukum Chokh di luar batas pemahaman manusia.

Apa saja contoh hukum Chokim misalnya kita dilarang untuk memakai pakaian yang bahan kainnya adalah benang wool dan benang linen (hukum Shatnez) atau hukum Kashrut dimana dilarang untuk mencampur daging dan susu. Kita diharuskan untuk setelah makan daging harus menunggu 6 jam sebelum kita makan makanan yang mengandung produk susu (keju, susu cair dan produk olahan susu lainnya). Ketika Non Yahudi bertanya mengapa harus menunggu 6 jam? kenapa tidak hanya beberapa menit saja? ini sangat tidak masuk akal, bisakah Anda menjelaskannya? dan tentu saja kita akan menjawab tidak bisa dijelaskan alasan dibalik Mitzvah khusus ini karena Chokh. Tetapi diatas segalanya Torah adalah Ilahi, Moshe Rabeinu tidak menjual produk buatan manusia, Moshe Rabeinu bukan penyusun Torah. Moshe Rabeinu membawa turun dari surga.

Bagaimanapun hukum (aturan) Chukim adalah unik, dan Parah Adumah yang paling mewakili dari contoh paradigma ini. Bahkan raja Sholomo (Salomo) yang kita tahu adalah orang yang paling bijaksana di dunia menyerah dengan Parah Adumah, beliau tidak bisa memecahkan kode dari Parah Adumah ketika sampai pada spesifik Chokh ini. Beliau tidak bisa mencari solusi dari pertanyaan-pertanyaan : mengapa harus sapi yang berwarna merah? Mengapa harus dibakar? Mengapa abu dari sapi harus dicampur dengan air? Mengapa harus dipercikkan di hari ketiga dan hari ketujuh? Mengapa orang yang diperciki menjadi murni sedangkan yang memercikkan menjadi najis? Mengapa tidak sebaliknya? Semua pertanyaan ini jatuh pada kategori Chokh, karena keterbatasan pemikiran kita tidak bisa menjangkau rahasia dibalik hukum (aturan) Chokh, itu yang membuat Torah spesial. 


Sekarang kita akan membahas tiga kata yang muncul dalam pasuk (Bab) pertama di ayat kedua : Zot Chukat haTorah, Hashem berkata kepada Moshe (Musa) : Zot Chukat haTorah (inilah hukum dari Torah) yang perintahkan Hashem : Perintahkan Bani Israil untuk membawakanmu seekor sapi merah yang tidak bercacat, yang tidak ada cacatnya dan tidak ada kuknya.(Bilangan 19 : 2).


זֹ֚את חֻקַּ֣ת הַתּוֹרָ֔ה אֲשֶׁר־צִוָּ֥ה יְהֹוָ֖ה לֵאמֹ֑ר דַּבֵּ֣ר ׀ אֶל־בְּנֵ֣י יִשְׂרָאֵ֗ל וְיִקְח֣וּ אֵלֶ֩יךָ֩ פָרָ֨ה אֲדֻמָּ֜ה תְּמִימָ֗ה אֲשֶׁ֤ר אֵֽין־בָּהּ֙ מ֔וּם אֲשֶׁ֛ר לֹא־עָלָ֥ה עָלֶ֖יהָ עֹֽל׃


Mengapa dikatakan sebagai hukum dari Torah? Mengapa tidak langsung saja berkata Zot Chukat Parah Adumah? Inilah hukum dari Parah Adumah? Dengan mengatakan inilah hukum dari Torah menyiratkan bahwa hukum ini merujuk pada seluruh Torah. Bagaimana ini mungkin? Untuk mengerti akan hal ini mari kita lihat pada Gemara, Keddushin 31a : 8-10 yang membahas perdebatan tentang bagaimanakah hukum tentang menghormati orang tua? Rabbi Ulla berkata pergi ke Askelon kepada Non Yahudi seseorang yang bernama Dama ben Netina, dia memiliki batu permata yang diperlukan untuk baju Eford dari Imam Besar yang dihargai sebesar 600.000 dinnar koin emas. Batu permata disimpan di kotak penyimpan dimana kuncinya ada dibawah bantal dan ayah dari Duma sedang tidur dan dia menolak untuk membangunkan ayahnya, dia kehilangan keuntungan dengan menolak menjual batu permata karena tidak mau membangunkan ayahnya yang sedang tidur. Dengan rasa hormat yang besar kepada orang tua, Dama memperoleh pahala dari tindakannya menghormati orang tua dengan Hashem memunculkan sapi yang berwarna merah (Parah Adumah) lahir di peternakannya. Ketika para Rabi besar kita membutuhkannya, mereka datang kepada Dama ben Netina untuk membeli sapi tersebut dan Dama berkata: "Saya tahu kalian akan membayar dengan seluruh uang yang ada di dunia ini kepada saya untuk sapi ini karena kebutuhan akan ritual spiritual kalian, tapi hanya beri kepada saya uang yang terhilang dari saya karena saya batal menjualnya.


(Kiddushin 31a 8-10 :

בְּעוֹ מִינֵּיהּ מֵרַב עוּלָּא עַד הֵיכָן כִּיבּוּד אָב וָאֵם אָמַר לָהֶם צְאוּ וּרְאוּ מָה עָשָׂה נׇכְרִי אֶחָד בְּאַשְׁקְלוֹן וְדָמָא בֶּן נְתִינָה שְׁמוֹ פַּעַם אַחַת בִּקְּשׁוּ חֲכָמִים פְּרַקְמַטְיָא בְּשִׁשִּׁים רִיבּוֹא שָׂכָר וְהָיָה מַפְתֵּחַ מוּנָּח תַּחַת מְרַאֲשׁוֹתָיו שֶׁל אָבִיו וְלֹא צִיעֲרוֹ אָמַר רַב יְהוּדָה אָמַר שְׁמוּאֵל שָׁאֲלוּ אֶת רַבִּי אֱלִיעֶזֶר עַד הֵיכָן כִּיבּוּד אָב וָאֵם אָמַר לָהֶם צְאוּ וּרְאוּ מָה עָשָׂה נׇכְרִי אֶחָד לְאָבִיו בְּאַשְׁקְלוֹן וְדָמָא בֶּן נְתִינָה שְׁמוֹ בִּקְּשׁוּ מִמֶּנּוּ חֲכָמִים אֲבָנִים לָאֵפוֹד בְּשִׁשִּׁים רִיבּוֹא שָׂכָר וְרַב כָּהֲנָא


8. Orang Bijak mengangkat dilema di hadapan Rabi Ulla: Seberapa jauh seseorang harus memenuhi mitzva untuk menghormati ayah dan ibu? Rabi Ulla berkata kepada mereka: Pergi dan lihat apa yang dilakukan seorang non-Yahudi di Ashkelon, dan namanya adalah Dama ben Netina. Suatu ketika orang bijak berusaha untuk membeli barang dagangan [perakmatya] darinya untuk keuntungan enam ratus ribu dinar emas, tetapi kunci untuk wadah tempat barang dagangan itu disimpan diletakkan di bawah kepala ayahnya, dan dia sedang tidur pada saat itu. Dan Dama ben Netina tidak akan mengganggu ayahnya dengan membangunkannya, meskipun dia bisa mendapat untung besar.


אָמַר רַב יְהוּדָה אָמַר שְׁמוּאֵל שָׁאֲלוּ אֶת רַבִּי אֱלִיעֶזֶר עַד הֵיכָן כִּיבּוּד אָב וָאֵם אָמַר לָהֶם צְאוּ וּרְאוּ מָה עָשָׂה נׇכְרִי אֶחָד לְאָבִיו בְּאַשְׁקְלוֹן וְדָמָא בֶּן נְתִינָה שְׁמוֹ בִּקְּשׁוּ מִמֶּנּוּ חֲכָמִים אֲבָנִים לָאֵפוֹד בְּשִׁשִּׁים רִיבּוֹא שָׂכָר וְרַב כָּהֲנָא מַתְנֵי בִּשְׁמוֹנִים רִיבּוֹא וְהָיָה מַפְתֵּחַ מוּנָּח תַּחַת מְרַאֲשׁוֹתָיו שֶׁל אָבִיו וְלֹא צִיעֲרוֹ 


9.Rabi Yehuda mengatakan bahwa Shmuel berkata: Mereka bertanya kepada Rabi Eliezer: Seberapa jauh seseorang harus memenuhi mitzva untuk menghormati ayah dan ibu seseorang? Rabi Eliezer berkata kepada mereka: Pergi dan lihat apa yang dilakukan seorang non-Yahudi untuk ayahnya di Ashkelon, dan nama putranya adalah Dama ben Netina. Suatu ketika orang bijak ingin membeli batu berharga darinya untuk baju efod Imam Besar dengan keuntungan enam ratus ribu dinar emas, dan Rav Kahana mengajarkan bahwa itu adalah keuntungan delapan ratus ribu dinar emas. Dan kunci peti yang menyimpan permata itu diletakkan di bawah kepala ayahnya, dan dia tidak akan mengganggunya.


לְשָׁנָה הָאַחֶרֶת נָתַן הַקָּדוֹשׁ בָּרוּךְ הוּא שְׂכָרוֹ שֶׁנּוֹלְדָה לוֹ פָּרָה אֲדֻמָּה בְּעֶדְרוֹ נִכְנְסוּ חַכְמֵי יִשְׂרָאֵל אֶצְלוֹ אָמַר לָהֶם יוֹדֵעַ אֲנִי בָּכֶם שֶׁאִם אֲנִי מְבַקֵּשׁ מִכֶּם כׇּל מָמוֹן שֶׁבָּעוֹלָם אַתֶּם נוֹתְנִין לִי אֶלָּא אֵין אֲנִי מְבַקֵּשׁ מִכֶּם אֶלָּא אוֹתוֹ מָמוֹן שֶׁהִפְסַדְתִּי בִּשְׁבִיל כְּבוֹד אַבָּא



10. Tahun berikutnya Yang Kudus, Terpujilah Dia, memberi Dama ben Netina hadiahnya, karena seekor sapi betina merah lahir di tempat penggembalaannya, dan orang-orang Yahudi membutuhkannya. Ketika orang bijak Israel datang kepadanya, dia berkata kepada mereka: Saya tahu, tentang Anda, bahwa jika saya meminta semua uang di dunia, Anda akan memberikannya kepada saya. Tetapi saya hanya meminta uang yang hilang karena penghormatan kepada Ayah saya.)



Artikel ditulis berdasarkan cuplikan dari Shiur Rebbetzin Sarah


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kategori

Kehidupan Setelah Kematian

Konser Musik Yahudi

Video Belajar Taurat

Kebahagiaan di Bulan Adar